Miracle of Love Chapter 4


CHAPTER 4
5
 bulan telah berlalu. Semakin hari semua pada semakin menguasai alat yang mereka pegang. Sampai pada saatnya terfikirkan oleh Dirly untuk menciptakan sebuah lagu.. Lagu yang akan menjadi lagu pertama ini harus bisa membuat orang lain selalu ingin mendengarkan band ini.  Hati Dirly begitu Optimis untuk membuat lagu.

Aaaarrrkkkkk bagaimna bisa membuat lagu yang seperti itu. Sudah berapa bulan ini Dirly memikirkan untuk membuat lagu tersebut, tetapi dia belum menemukan lagu yang pas untuk di jadikan lagu pertama band ini. Sampai tiba saatnya mereka menjalankan latihan Rutinnya yang telah di lakukan selama 5 bulan terakhir ini. Semua berkumpul kecuali satu orang, Bellia. sudah 2 bulan ini dia tidak lagi bergabung bersama kita berlima. Dia sedang memfokuskan dirinya untuk mengambil S1.
“Hei dir, kenapa lu kok murung gitu? Lagi mikirin apaan?” Tanya Radex
“ada yang lagi kangen sama seseorang nih ceritanya” sambung Riyha, tetapi Dirly masih menundukkan kepalanya.
“kenapa dir? Cerita donk sama kita2” kata Richo mencoba untuk membuat semngat Dirly.
“ehh udah di bilang lagi kangen sama seseorang, pada nggk percaya nih” kata Riyha mencoba membuat suasana biar tidak tegang.
“apaan sih yha, kangen sih kangen, tapi ad satu masalah nih yang jadi pikiran selama beberapa bulan ini” jawab Dirly
“mikirin apaan sih dir?” Tanya Radex
“aq bingung, qt dah bentuk band kita dah 5 bulanan, tapi belum punya satupun lagu sendiri” jawab Dirly yang membuat semua langsung focus tertuju kepada Dirly.
“kalo di pikir2 benar juga ia, terus kenapa lu nggk bikin lagu aj dir?” Kata Melqi.
“bingung mau bikin lagu ap. Tapi yang terpenting sekarang aq butuh udara seger buat ngRefresh otak nih” kata Dirly
“emng mau bikin lagu yanag gimna?” Tanya Radex
“aq sih pengennya di lagu kita yang pertama, semua orang bisa merasakan band kita, agar semua orang selalu ingin mendengarkan kita, trus kalo dah gitu, pasti semua pengen mendengarkan lagi lagu lagu kita yang lainnya” jawab Dirly
“terus sekarang bikin lagu yang bertema gimna?” lagi lagi Radex bertanya
“aq aj nggk tau, Otakku sekarang lagi blank” kata Dirly
“tenang aj dir,, semua nggk harus qmu sendiri juga kan yang mikir.” Kata Melqi
“kita kita juga bisa bantu kok” kata Riyha
“iya aq bantu do’a aj ia” kata Radex sambil bercanda
“ahh dasar lu” kata Dirly sambil melemparkan Bantal yang ada di kursi ruang keluarga. Lalu sesaat setelah itu Dirly menegakkan kepalanya.
“kenapa dir? Dapat ide?” Tanya Radex
“gimna kalau masing2 dari kita buat sebuah lagu, nanti lagu yang di anggap paling bagus kita jadikan lagu pertama” kata Dirly
“bagus juga tuh idenya, trus temanya apa?” kata Richo
“ia terserah kalian aj temanya apa, yang penting bagus deh lagunya” Tegas Dirly
“trus kalo dari kita berlima lagunya nggk ad yang bagus gimna donk” Tanya Melqi. Lalu suasana kembali sunyi setelah mendengar perkataan Melqi. Semua kembali terdiam dan memikirkan sesuatu yang bisa di ungkapkan.
“nggk tau deh, kita coba aj dulu, baru lihat hasilnya nanti” tegas Dirly
Malam telah berlarut, semua pun satu persatu pulang kerumah mereka masing2 dan memulai membuat sebuah lagu masing2. Ada yang membuat lagu sambil berkhayal seperti yang di lakukan Radex, tidak seperti Melqi yang membuat lagu sambil bermain gitar di halaman depan rumahnya sambil menatap pemandangan bintang bintang yang berada di luar, siapa tau mendapatkan inspirasi dari sini. Atau dengan cara Riyha yang mencari kata2 puisi di internet, lalu menggabungkannya. Ada juga cara yang berbeda di lakukan oleh Richo untuk membuat sebuah lagu. Dia menulis kisah dirinya, dia ingin membuat lagu yang bersifat kenyataan. Terkadang lagu yang terbaik adalah lagu yang berasal dari pengalaman hidup. Malam ini begitu panjang.
Keesokan paginya disaat mata masih setengah terbuka. Terdengar suara alarm yang menunjukkan jam 7 pagi. Dan di ikuti oleh suara HP yang berbunyi.  Siapa sih pagi pagi gini udah nelpon. Kata Dirly dari dalam hati sambil menggerutu. Tanpa melihat ke arah HP dia pun mengangkat telpon itu.
“hallo,, dengan siapa?” kata Dirly
selamat pagi kak,, baru bangun ia?” suara terdengar dari HP
“ia baru bangun, emng ada apa pagi pagi dah nelpon?” kata Dirly tetapi belum mengetahui siapa yang menelpon
nggk ada apa ap kok kak. Iya udah cuci muka dulu” jawab seseorang itu
“ini dengan siapa ia?” kata Dirly
loh nggk kenal lagi iya? Hiks sedihnya baru juga nggk ketemu 2 bulan udah nggk kenal lagi, bahkan no HP pun udah nggk di save lagi” terdengar suara yang sedikit kecewa.
Lalu Dirly pun melihat ke arah HP dan ternyata yang menelpon adalah Bellia. Lalu dengan suara yang sedikit menyesal dia berkata “ eh maaf2, tadi nggk ngelihat HP pas ngangkat telponnya” .
“hmmm, maaf ia udah ganggu. Aq pergi dulu ia kk,, ada sesuatu yang harus di kerjakan” kata Bellia lalu menutupkan Telponnya. Kenapa jadi begini, suara aq aj dia nggk kenal, apa benar yang di bilang Riyha kalo dia suka sama aq. Ahh udahlah. Hatinya Belliapun bertanya Tanya. Sementara itu disisi yang lain Dirly juga bertanya Tanya. Loh knpa kok di tutup telponnya? Apa dia marah? Lalu sesaat kemudian HP pun berbunyi lagi, Dirly langsung mengangkatnya. “ Hallo Bellia,, maaf tadi……” sebelum selesai bicara. Langsung di potong oleh Riyha yang ternyata menelpon.
“cieee Bellia,, ini Riyha bang,, bukan bidadarimu itu” tegas Riyha
“ouh kirain, ada apa yha?” kata Dirly
“Cuma mau bilang, mungkin hari ini aq sedikit telat buat latihan, soalnya ada mau jemput seseorang dari bandara, ntar setelah itu baru kesana” Riyha menjelaskan.
“ouh oke,” kata Dirly lalu Pembicaraan pun selesai dan Dirly langsung menutup Telponnya. Matahari kini telah berganti posisi. Pagi pun telah berganti sore. Tiba saat mereka untuk kembali latihan. Tapi sebelum itu, Dirly mendapatkan sebuah kejutan yang special. Tapi dengan perasaan yang kesal lalu lelah begitu, sangat disayangkan Dirly lagi tidak menginginkan kejutan apapun. Teng tong teng tong Bel berbunyi lalu Dirly langsung menuju pintu dan membukanya. Dilihat diluar ternyta yang membunyikan bel adalah Bellia.
“loh kok kesini sendiri?” Tanya Dirly yang penuh dengan kebingungan.
“emangnya nggk boleh iya?” tegas Bellia. Hari sial bagi keduanya. Pertemuan setelah 2 bulan tidak ketemu bukan menjadi pertemuan yang indah melainkan pertemuan yang menghasilkan ribut karena kesalahpahaman. Mereka berdua akhirnya ribut. Sampai pada saat yang lain datang, mereka tetap saling berselisih,
“kenapa kalian? Tumben mukanya kusam gitu” kata Radex yang baru saja tiba di rumah Dirly dan tidak tau kalau terjadi perselisihan terhadap Dirly dan Bellia
“udah sana, nanya mulu. Terkadang ada hal yang harus di tanyakan atau yang tidak harus di tanyakan” kata Dirly dengan nada marah
Kenapa sih nih anak, kehabisan obat kali ia. Dalam hati Radex bertanya karena melihat tingkah laku temannya itu berubah.
“udahlah dai, yuk kita masuk” Richo dan Melqi mengajak Radex masuk. Lalu mereka bertiga masuk dan langsung menuju Studio
“eh kenapa tuh Dirly hari ini marah2 gitu, padhal ada Bellia juga” Tanya Radex
“udahlah dai, mungkin mereka sedang bertengkar. Untuk saat ini kita jangan ganggu Dirly dulu,, bisa bahaya” tegas Richo. Dan mereka bertiga mencoba untuk latihan. Sementara itu di bawah Dirly dan Bellia masih saling tidak bicara satu sama lain, Bellia hanya duduk menghadap jendela sambil melihat taman. Dirly pun juga duduk tetapi melihat kearah yang berbeda.
“sampai kapan mau gini terus?” tiba2 Bellia mengeluarkan suaranya.
“bisa bicara juga? Kirain dah bisu dari tadi diam aj” Dirly membalas perkataan Bellia dengan nada yang sinis. Tetapi hal itu membuat hati Bellia terluka.
“aq pulang dulu kak, kayagnya aq nggk ada tempat disini, lagian aq juga bukan siapa siapa disini” tegas Bellia sambil menahan air matanya yang perlahan mulai mengenangi matanya. Lalu pergi menuju keluar. Dirly hanya terdiam melihat Tingkah Bellia kenapa sih dia, pacaran juga nggk, main marah2 gitu.  Hati Dirly masih merasa kesal.
Selepasnya Bellia pergi meninggalkan Pintu Depan rumah Dirly. Dia ketemu dengan Riyha tetapi tidak bicara sama sekali, Riyha yang Heran dengan Sikap Temannya itu lalu mengejarnya dan Bertanya “ kenapa Bel? Nggk biasa biasanya qmu kayag gini?”
“aq nggk apa2 kok yha” sambil tersenyum dia bicara dengan Riyha, mencoba untuk menutupi apa yang telah terjadi antara dia dan Dirly.
“ngk kenapa kenapa gimna?” kata Riyha yang semakin bingung.
“Ternyata yang qmu bilang selama ini tentang Dirly semuanya salah yha. Dia nggk seperti yang qmu bilang. Tolong sampaikan maaf q untuknya” kata Bellia sambil meneteskan air mata lalu pergi meninggalkan Riyha.
Riyha yang melihat Temannya itu manangis akhirnyapun terdiam lalu membiarkan Bellia pergi. Dan dia langsung menuju Rumah Dirly.
“hei bang, lu apain sih Bellia” Tanya Riyha dengan nada yang tinggi. Mendengar itu, semua langsung berhenti latihan musik dan langsung bergegas menemui Riyha dan Dirly.
“ada ap ini” Tanya Richo
“nih Tanya sama dia, dari tadi Cuma bisa diam mulu” kata Riyha sambil menunjukkan tangannya kearah Dirly. Tetapi Dirly tidak memperdulikan dan hanya menunduk diam.
“dir,, kenapa kamu? Ada masalah sama Bellia?” kata Richo sambil meredahkan suasana
“kalo ad masalah cerita ke kita kita, siapa tau kita bisa bantu” kata Melqi.
“nggk ada apa2 kok” Dirly pun menjawab pertanyaan teman2nya itu.
“ nggk ada ap2 ny gimna? Bellia Pulang sambil nangis gitu” Riyha menjelaskan kejadian diluar saat dia bertemu dengan Bellia. Dirly pun lagi lagi hanya diam dan menunduk. Suasana saat itu begitu tegang, sunyi, latihan pun batal dan semua hanya bisa terdiam saling melihat satu sama lain.

***

Next chapter 5 ny ;)
buat yang pengen baca dari chapter 1.. silahkan klik DISINI

Terima kasih
salam Star Vosier

Comments

Popular Posts