Miracle of Love Chapter 5


CHAPTER 5
S
emenjak Kejadian ribut Dirly sama Bellia. Latihan mulai menurun. Lagu yang telah di persiapkan pun menjadi terlantar. 1 bulan telah berlalu. Hari hari yang begitu membosankan telah mereka lewati selama itu. Sampai pada akhirnya tiba di latihan mereka. Perasaan Bosan, lelah masih terlihat dari muka mereka.

Memang kejadian itu sangat merubah sifat Dirly yang membuat suasana tidak semenarik saat dia sedang bersama Bellia dulu
“kita mau kemana hari ini, aq bosen latihan terus” kata Riyha sambil memecengkan bibirnya.
“gimna kalau kita ke danau aja, sekalian Refreshing, dari pada suntuk disini mulu, lagian udah lama kita nggk kedanau” kata Richo
Dan akhirnya mereka berlima pun pergi ke danau. Setibanya disana tidak ada yang membuat menarik. Dirly pun masih tidak terlalu semangat. Ad apa dengan aq, kenapa kok jadi seperti ini, setalah kejadian itu semua bnyak berubah gara2 aq. Aq harus mengembalikkan suasana seperti dulu lagi,, walaupun tanpa Bellia. Hati Dirly kembali mencoba untuk Optimis. Lalu dia mengeluarkan Laptopnya dan mulai menulis sesuatu. Ternyata dia sedang menulis lagu pertama untuk band nya.
“hei guys” teriakan Dirly memanggil teman2nya yang sedang asyik melihat pemandangan Danau yang indah.
“ad apa tuh dia manggil kita” Tanya Radex
“entahlah, ayo kita kesana, siapa tau moodnya telah kembali” Tegas Richo. Dan mereka berempat menuju ke tempat dirly yang sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya.
“ad ap dir?” Tanya Radex
“maaf mengganggu Kalian, tapi aq ad hal yang penting yang harus disampaikan” kata Dirly dengan nada yang semngat
“udah semngat lagi sekrang” celetus Riyha. Semua melihat kearah Dirly. Dan Dirlypun tertawa melihat teman2nya terlalu serius menatapnya.
“kenapa kalian, serius gitu ngelihat aq, nih satu nona cerewet, jangan lama2 gitu ngelihatnya,, ntar naksir lagi” kata Dirly sambil becanda.
“Syukur deh akhirnya Dirly yg dulu aq kenal kembali lagi” kata Radex
“emng hal penting apa yang mesti di bicarain dir?” Tanya Melqi penasaran. Dan membuat yang lain ikut penasaran. Lalu Dirly melihatkan laptopnya yang berisi tulisan lagu nya dan menyanyikan sedikit lyrick yang dia tuliskan.
“gimna menurut kalian? Tanya Dirly
“Cukup Menarik kalo menurut aq” kata Melqi
“Kata katanya pas banget, menyentuh. Boleh juga nih” kata Richo
“Keren bang,, Pake banget” Riyha melebih2kan perkataannya dengan menggunakan kata banget.
“ih lebay pake banget, tapi emng keren sih” kata Radex sambil mngejek Riyha. Semua tertawa dan suasana akhirnya kembali seperti dulu dimna terdapat humoris, keramean dan semua yang membuat hal begitu menyenangkan.
“btw, dapat kata kata dari mna dir?” Tanya Richo
“sebenarnya sih ini pengalaman yang pernah aq rasakan, semenjak kejadian itu aq mengerti arti kehilangan yang sesungguhnya” Dirly mulai menceritakan kisah pahitnya setelah kejadian ributnya dengan Bellia
“jadi lagu ini untuk Bellia?” Tanya Radex. Dirly pun mengangguk
“untuk Bellia, mari kita buat lagu ini menjadi lagu pertama kita dan menjadikan lagu yang seperti dulu Dirly bilang” Richo membuat semua Semangat dengan menjulurkan tangannya dan yang lainpun mengikutinya. Dan pada saat itu, semangat telah hadir kembali di tengah2 indahnya pemandangan Danau.
“ehh.. emng dulu Dirly bilang lagu yang kayag gimna?” Tanya Radex
“dasar Rudai,, kelihatan nih kagak pernah dengarin orang bicara” sambung Riyha
“yaah kan Cuma nanya, masa nggk boleh gitu” jawab Radex
“nggk boleh donk nanya” kata Riyha sambil mencibilkan lidahnya.
“loh kenapa” tnya Radex
“karena lu Mempunyai Sejuta Pertanyaan, di jawab Sekali bahkan nambah Sejuta lagi Dai” Dirly menjelaskan dengan Penuh candaan. Lalu mereka berlima pun memutuskan untuk mengaakhiri liburan merka dan bergegas pulang kerumah untuk mempersiapkan Lagu pertama Mereka. Hari hari mereka lalui dengan latihan lagu baru mereka. Keyakinan tentang lagu pertama yang di bilang Dirlypun semakin hari semakin bertambah. Semuapun Bersemangat untuk Latihan, bahkan sampai datang terlalu awal untuk latihan. Melihat semua itu. Dirlypun tanpa dia sadari telah melupakan rasa kehilangannya terhadap Bellia. Sampai pada suatu hari.
“eh besok kita ke mall yuk” kata Riyha
“mau ngapain?” Tanya Dirly
“belanja lah, baju dah pada kusam nih. Dulu enak sering belanja bareng sama Bellia, tapi sekrang dah jarang banget. Kira2 dia sedang apa ia sekarang” Riyha berbicara sendiri sambil melihat kearah taman. Mendengar perkataan Riyha, Richo takut kalau Dirly mulai memikirkan kembali Bellia dan kembali ke sifatnya yang nggk asyik akhirnya Richo menegur Riyha.
“hei nona cerewet, jangan asal bicara deh, baru juga Keadaan kembali seperti semula ini” kata Richo yang mencoba membuat Riyha mengerti keadaan Dirly. Riyha tidak mengerti perkataan Richo diapun tidak memperdulikan Richo.
“emng kenapa sih ganggu aj” kata Riyha
Dirly terseyum melihat tingkah Riyha dan Richo.
“udahlah om,, aq ngerti kok, nggk apa2 lagian” tegas Dirly
“eh lagu pertama kita lagunya buat Bellia kan?” Tanya Riyha
“iya emangnya kenapa?” jawab Richo
“andaikan aja Bellia ada disini dan mendengar lagu kita. Mungkin dia percaya dengan apa yang aq katakan dulu” lagi lagi Riyha berbicara sendiri.
“maksudmu yha?” tanya Dirly bingung mendengar perkataan Riyha.
“dulu awal2 kita buat band, aq pernah cerita tentang Dirly sama Bellia. Dia Percaya semua yang q katakan.” Riyha mulai bererita
“emang lu ngatain tentang ap yha?” tanya Dirly
“yang pasti semua tentangmu lah. Tapi disaat kejadian kalian ribut. Sebelum dia pergi dia berkata. Ternyata apa yang qmu katakan tentang Dirly semuanya salah yha. Mendengar itu untuk Petama kalinya dalam hidupku. Aq tidak bisa berkata apa2” Riyha mulai bercerita sedih
“sebenarnya waktu itu aq yang salah. Aq terlalu emosian gara2 kelelahan. Sekrang aq nggk tau harus gimna. Satu satunya jalan untuk aq kembali ke dia hanyalah dengan lagu pertama kita ini. Mungkin jika dia mendengarkan lagu kita dia akan kembali pada aq. Pada kita semua” kata Dirly dengan nada yang rendah
“kita bikin aj Recording lagu kita, sesudah itu kita launching kan dan kita kirim keradio radio, siapa tau dia bisa dengar” kata Radex sambil menonton TV.
“ide bagus tuh, selama aq kenal sama lu dai, Cuma ini kata2 yang paling berguna didalam hidupku” kata Dirly penuh semangat. Lalu Radex pun bingung sendiri kenapa temannya itu bisa berkata seperti itu, tapi dia tidak memperdulikan lalu Melanjutkan menonton TV. Tidak ingin menunggu lama akhirnya malam itupun Dirly langsung mencari cari info tempat recording yang bagus. Kesana kemari dia mencari tapi tidak di temukannya. Tetapi dia tidak putus asah dan terus mencari.
hallo, dengan IMC Production ada yang bisa kami bantu”  suara kluar dari HP yang saat itu ternyata Dirly sedang menelpon.
“jika mau Recording lagu persyaratannya gimna ya mbak?” Tanya Dirly dari telepon. Lalu mereka berbicara banyak di telpon dan sampai pada akhirnya
“jadi begitu iya mbak. Ia udah deh nggk ap2 mbak” kata Dirly dengan nada yang sedikit putus asah. Lalu menutup teleponnya. Dan dia mencoba untuk menelpon tempat2 recording yang lainnya, tetapi hasil yang sama dia dapatkan.
Kemana lagi aq harus mencari, kenapa begitu susah begini sih.  Hati Dirly mulai kesal.  Ahh udahlah mungkin aq butuh tidur sekarang. Dan Dirly bergegas ke kamar lalu tidur.
Keesokan harinya dimana matahari yang cerah menyambut pagi dengan sangat indah. Bellia terbangun dari tempat tidurnya dan langsung melihat HP ny. Dia berharap ada panggilan masuk atau SMS ataupun BBM dari seseorang, tetapi HP ny begitu sunyi, tak ada satu pun pesan yang masuk. Ternyata dia juga merasakan hal yang sama seperti apa yang di rasakan oleh Dirly. Yaitu kehilangan, teringat akan kebersamaan mereka sehingga membuat air matanya terjatuh.
“selamat pagi manis.. kok pagi2 dah nangis, ada apa?” kata mamanya Bellia sembari memasuki kamar Bellia sambil memegang sarapan untuk Bellia.
“nggk ada ap2 kok ma, Cuma lagi kangen sama temen2 aja” jawab Bellia sambil mengusap air matanya. Mamanya pun tersenyum lalu memberikan sarapan itu dan menyuruh Bellia untuk memakannya.
“makasih ia ma” kata Bellia dengan memberikan senyuman manisnya. Lalu mamanya pergi dari kamar ny Bellia. Sementara itu disisi lain.
“banguuuun, dah siang gini masih molor aja” seseorang telah membangunkan Dirly. Tetapi Dirly tidak bangun bangun juga.
“sayang, nggk kangen ia, bangun dulu lihat siapa yang datang ini.” Suara itu lagi lagi mencoba untuk membangunkan Dirly, dan serentak Dirly bangun dari tempat tidurnya dan melihat kearah suara dan ternyata itu adalah mamanya yang telah pulang dari luar negeri. Dia langsung memeluknya dengan erat dan mamanya hanya tersenyum melihat tingkah anaknya itu.
“tapi ma, kok udah pulang? Bukannya bulan depan pulangnya?” kata Dirly
“emng nggk boleh ia mama pulang lebih cepat?” kata mamanya Dirly.
“boleh sih, tapi ia udahlah. Hehehe” kata Dirly
“udah sana mandi, lalu sarapan. Mama masakin makanan kesukaan kamu tuh” kata mama lalu berangkat pergi keluar dari kamar Dirly.
Loh ini kok kamarnya udah jadi kayag studio band gini. Dalam hati mamanya Dirly berbicara heran melihat yang sebelumnya kamar tidur sekrang telah menjadi Studio music. Tapi dia hanya tersenyum lalu kembali lagi ke ruangan makan menunggu anaknya selesai mandi dan bisa sarapan bersama.
“mana nih orangnya, kok sepi gini” kata Riyha sambil memasuki rumah Dirly yang belum menyadari kalau orang tua Dirly telah pulang dari luar negeri.
“eh ada tamu” suara mama Dirly yang mengagetkan Riyha dari belakang. Riyha pun langsung melihat kebelakang untuk mencari tau suara siapa itu.
“eh tante dah pulang” kata Riyha lalu dia memeluk mamanya Dirly. Memang teman2 Dirly sangat dekat dengan keluarganya. Mamanya pun juga sudah menganggap teman teman Dirly sebagai anak sendiri.
“kapan pulang tante? Bawa oleh oleh donk” kata Riyha. Lalu mereka berbicara panjang lebar. Dirly pun telah selesai mandi dan mengganti baju. Dan dia langsung ke ruang makan yang disana terdapat orang tuanya yang sedang bicara dengan Riyha.
“eh nona cerewet pagi pagi dah disini” kata Dirly sambil duduk bersiap untuk makan. Riyha hanya membalas dengan cibilannya.
“udah dari pada ngobrol terus, kapan mau makannya” kata Dirly sambil mengajak orang tua dan Riyha Sarapan. Lalu mereka makan bersama. Tak ada satupun kata keluar saat mereka makan.
“eh dir, kenapa matamu hitam gitu” Tanya Riyha
“pasti begadang terus itu,” sambung mamanya Dirly
“nggk kok ma, Cuma malam tadi aja tidur kemalaman” kata Dirly
“loh bukannya malam tadi jam 8 kita udah bubar?” kata Riyha penuh tanda Tanya
“ia kalian yang bubar, aq malam tadi cari tempat Recording” jawab Dirly.
“ouh jadi itu alasannya kenapa kamar di atas di jadikan Studio band, kalian bikin band?” kata mama. Dirly pun hanya mengangguk.
“gimana? Dapat?” Tanya Riyha.
“seperti biasa, tidak semudah itu mendapatkannya, di tempat biasa udah penuh semua” kata Dirly
“eh mama ada kenalan yang suka music. Dia juga bisa recording lagu. Nih coba mama hubungin dulu ia” kata mama Dirly sambil mengambil HPnya lalu menelpon seseorang.
“hallo” kata mama sambil menelpon. Dan mereka menelpon panjang. Dirly dan Riyha pun melanjutkan makan mereka. Setelah selesai mereka berdua langsung pergi menuju Ruang keluarga untuk menonton TV. Tiba tiba mama Dirly datang
“nih coba qmu temui teman mama di alamat ini” kata mama Dirly sambil memberikan sepotong kertas yang berisi alamat temannya. Dan setelah itu Dirly dan Riyha pun pergi menuju alamat yang di berikan oleh mamanya itu. Sementara mereka Telah pergi. Richo Radex dan Melqi tiba di rumahnya Dirly. Seperti biasanya mereka masuk tanpa membunyikan bel. Dan mereka belum sadar kalau ada mamanya Dirly disana.
“Nih Dirly kemana kok nggk ada di kamar” Tanya Radex
“mungkin lagi di kamar mandi” jawab Richo. Lalu mereka bertiga pergi ke ruang keluarga dan menonton TV yang belum sempat di matiin oleh Dirly.
“kalian ia. Kebiasaan masuk rumah orang tanpa mengucap salam” kata mama Dirly sambil bergabung untuk menonton.
“aa..aa anu tante,, Cuma disini aj kok. Maaf ia nte” kata Radex sambil terpatah patah. Mama Dirly pun tersenyum melihat tingkah laku teman teman Dirly.
“iya udah lanjut lagi aj nontonnya, tante mau pergi ke supermarket dulu, mau belanja” kata mama Dirly sambil pergi beranjak dari ruangan itu. Tapi sebelum jauh Radex langsung memberhentikan langkah mama Dirly dengan bertanya sesuatu
“eh tante, Dirlynya mana?” Tanya Radex. Lalu mama Dirly menjelaskan kalau Dirly dan Riyha pergi menemui teman music nya mama. Dan mamapun pergi menuju supermarket.
Disisi yang lain Dirly dan Riyha telah sampai di alamat yang di berikan mama. Dan disana terdapat banyak orang seperti ingin kontes music, dan seseorang memanggil mereka berdua. Lalu mereka menemui orang tersebut
“anaknya Ibu madasari(nama mamanya Dirly) kan? Kata orang tersebut. Dirly dan Riyha mengangguk
“Dioz. ayo ikut kesini” kata orang tersebut sambil memperkenalkan namanya dan menyuruh mereka ikut dengannya. Lalu Dirly dan Riyha pergi mengikuti orang itu. Akhirnya mereka berbicara banyak tentang music, sampai pada akhirnya terputuskan lah untuk recording.
“jadi kapan kita bisa mulai recordingnya Kak?” Tanya Dirly
“kalau bisa secepatnya, sore inipun udah bisa kok” jawab Dioz. Dirly dan Riyha bersalaman dengan Dioz lalu bergegas pulang.
Setelah sampai di rumah, Dirly dan Riyha memberitaukan kepada yang lain kalau mereka akan recording.
“ayo kita mulai perjuangan kita” kata Melqi Lalu mereka berangkat ke tempat recording.

***

Next chapter 6 ny ;)
buat yang pengen baca dari chapter 1.. silahkan klik DISINI

Terima kasih
salam Star Vosier

Comments

Popular Posts