Miracle of Love Chapter 9


CHAPTER 9
S
ebulan telah berlalu semenjak bergabungnya Rendy menjadi manager mereka. Panggilan untuk mengisi acara. Baik itu di TV, Radio, atau acara2 lainnya tetap di tekuni oleh mereka. Perlahan-lahan Rendy udah bisa mencukupi kebutuhan keluarganya. 

Disore itu kembali lagi mereka berliburan di danau. Tetapi kali ini tidak hanya mereka berlima. Melainkan bertujuh dengan Bellia dan Rendy. Seperti biasanya, mereka selalu menaiki kapal untuk pergi ke tengah danau. Pertama kali buat Bellia dan Rendy berliburan kesini. Membuat mereka berdua terkagum melihat keindahan alamnya.
“jadi kesini kalian sering liburan” Tanya Rendy
“gimna? Asyikkan. Disini terlalu bnyak kenangan2 dari kita. Mangkanya dari dulu kita selalu liburan kesini” kata Dirly
“aku ingat pertama kali kesini. Dan itu juga pertama kali aku ketemu sama dirly. Nggk nyangka ia. Udah bertahun2 kita bersama2” kata Riyha sembari duduk di tepi kapal.
“ih masih ingat ia. Aku aj udah lupa” kata dirly sambil menggaruk2 kepalanya
“kalau aku dulu pertama kali ketemu sama dirly waktu kita sekolah. Aku sangat nakal saat itu. Dan dirly sangat teladan” kata Richo
“nah kalau yang ini ingat” kata dirly
“ia kelihatan dari mukanya kalau nakal” kata riyha sambil mencibil kearah richo.
“yey kan dulu nakalnya. aku berterima kasih kepada tuhan. Telah ditemukan oleh dirly. Berkat dia aku bisa menjadi orang yang seperti sekarang” kata richo sambil menepuk punggung dirly
“lah emang dulu seperti apa om?” kata Radex
“jangan ditanya deh. Suraaaaaaam” kata dirly
Yang lain hanya tertawa. Begitupun dengan Richo.
“kalau kita dulu. Pertama kali ketemu sama dirly saat itu dirly sedang lari2 ngejer maling.” Kata Radex
“iya dan tragisnya. Malingnya kalian berdua” kata dirly kepada Radex dan Melqi
“ha? Kalian maling?” Tanya Bellia
“waktu itu keadaan sangat terpaksa. Dan saat itulah pertama dan terakhir kalinya kita melakukan tingkah bodoh kayag gitu” kata Melqi
“terus gimna kalian bisa temenan” Tanya Riyha
“yah waktu itu kita berdua tertangkap oleh dirly. Keadaan saat itu 2 lawan 1. Akhirnya kita lawan aj. Hal hasil, kita berdua kalah juga. Jangan macam2 deh sama dia” kata Radex
“terus terus” lanjut Riyha
“aku ingat kata2 mereka waktu itu. Kalo nggk salah kayag gini. Ampun kak. Kami hanya terpaksa. Kami butuh uang untuk biaya pengobatan ibu kami. Mendengar itu. Akupun lalu menolong mereka” kata dirly
“itu sebabnya kalian bisa berteman sampai sekrang.. dramatis nya” kata Riyha
“kalau kamu Ren. Gimna pertama kali ketemu sama dirly” Tanya Radex
“nggk terlalu dramatis sih. saat itu mobilku mogok. Dan dirly datang untuk membantu. Cuma itu deh” kata Rendy
Banyak pembicaraan saat itu. Yang membuat suasana semakin baik.
“Ad 1 orang yang belum cerita nih. Gimana bisa ketemu sama dirly” kata Riyha sembari menyindir Bellia.
“iya nih. Cerita donk” sambung Radex
“ceritanya panjang.” kata Dirly
“kita siap untuk mendengar” kata Richo
Dirly melirik kearah Bellia dan hanya mengangkat kedua bahunya. Lalu bellia akhirnya memulai ceritanya.
“waktu itu. Saat yang paling menyebalkan” kata Bellia
“loh kok ketemu sama pangeran jadi menyebalkan” kata Riyha
“iya kan belum saling mengenal. Dulu kak dirly itu guru musik aku” lanjut Bellia
Yang lain mendengarkan dengan seksama
“saat itu, aku masih kelas 3 SMA. Dan harus Praktik nilai Kesenian. Dan pilihannya Cuma 2. Kalo nggk music, iya nari. Kebetulan pada saat itu aku tidak memiliki kelompok. Jadi aku memutuskan untuk bermain music sendiri.”
“kenapa nggk nari aj bel?” Tanya Radex
“aku malu kalo mesti nari sendirian” jawab Bellia
“trus aku mencari2 sekolah music. Tetapi kebnyakan jamnya benturan dengan jam Les di sekolah. Jadi aku mencari yang bisa Private. Dan saat itu lah kakakku memperkenalkan aku dengan dirly”
“terus terus” kata Riyha yang semakin penasaran akan cerita Bellia
“iya terus kita belajar” kata Bellia
“loh, dimana yang menyebalkannya” Tanya Radex
“banyak tau. Aku tuh sebenarnya nggk terlalu deket atau suka dengan yang namanya Cowo. Ketika kakakku memperkenalkan aku dengan kak dirly. Sebelumnya aku pikir cewe. Eh ternyata cowo.”
“kalau di ingat2. Waktu itu sangat susah ngajari Bellia” kata Dirly
“susah gimana?” Tanya Melqi
“aku sih nggk tau dimana letak susahnya.. mungkin karena dia nggk ngulang dirumah apa yang telah aq ajarin.masa ampe 3 bulan belajar dasar aj. Murid yang lain Cuma 1 bulan” Kata dirly
“aq dah bertahun2 belajar kok nggk bisa2 bang” kata Riyha
“iya kan beda. Belajar Private sama belajar ngelihat aj” lanjut dirly
“sebenarnya waktu itu aku sengaja buat lama. Selain aku belajar music. Aku juga belajar untuk dekat sama cowo. Walaupun awalnya kakakku yang menyuruhnya.”
“Cieee, berarti dari saat itu dah jatuh cinta donk” kata Richo
Bellia hanya tesenyum malu.
“eh kalian sebenarnya pacaran nggk sih?” Tanya Rendy
“nggaaak” Dirly dan Bellia bareng2 mengucapkannya
“lah,, kok belum. Dah 3 tahun kalian Bersama2. Dah saling suka. Kok nggk pacaran aj” Lanjut Rendy
“susah Ren. Terlalu banyak Hambatannya” tegas Dirly
Bellia hanya tertunduk mendengarnya.
“loh, hambatan itu di lewati bersama2 kan bisa” Kata Rendy
Yang lain Cuma diam mendengarkan. Sesekali hanya memberikan kode seperti anggukan kepala jika setuju.
“sekarang. Kita pacaran atau nggk pacaran sama aj kan. Lagian menurut aku. Pacaran itu hanya status doank.” Lanjut Dirly
Semua masih diam begitupun dengan Bellia. Suasana hening, sunyi, sepi. Tak ad satupun kata2 yang keluar saat itu. Hari telah menjadi gelap.. matahari telah menghilang. Sorepun berganti malam. Dan mereka masih di atas kapal.
“Ternyata indah juga ia melihat bintang dari sini. Serasa nggk mau pulang” Kata Bellia
“indahnya saat kita bersama2. Seperti bintang2 yang ada disana. Coba kalau bintangnya Cuma sendiri. Pasti nggk indah deh” kata dirly sembari duduk di samping Bellia
Melihat Dirly dan Bellia.. akhirnya yang lain sedikit menjauh. Memberikan Kesempatan untuk mereka berdua. Malam itupun mereka hanya mengobrol berdua. Seakan dunia milik mereka. Yang lain numpang hehe.
“dah lama ia kak kita nggk berduaan kayag gini” kata Bellia
Dirly hanya melihat selintas kearah Bellia sambil tersenyum.
“dari bintang2 disana. Bintang mana yang menurutmu paling kamu suka” Tanya dirly sambil menunjuk kearah langit yang penuh dengan bintang.
“nggk ada” kata bellia sambil melihat kearah wajah dirly.
“kok nggk ada?”
“karena aku sudah memiliki satu bintang. Dan dia tepat di depan aku” Lanjut Bellia.

Dirly yang tadinya melihat kearah langit langsung menoleh kearah Bellia. Mata merekapun bertemu untuk sesaat. Malam yang indah bagi mereka berdua. Dan lagi lagi. Didanau ini, terciptalah 1 kenangan lagi yang tak akan pernah mereka lupakan.

*******

Next chapter 10 ny ;)
buat yang pengen baca dari chapter 1.. silahkan klik DISINI

Terima kasih
salam Star Vosier

Comments

Popular Posts