Miracle of Love Chapter 7
CHAPTER 7
B
|
ellia berjalan sambil mengitari kolam hias
yang terdapat di taman dekat komplek perumahan. dengan riang dia mengayun-ayun
kan kakinya sambil menikmati indahnya disekitar. Pagi masih dingin, walaupun
terkontaminasi oleh asap kendaraan. Bising dan semrawut minggu pagi adalah hal
yang paling di senangin oleh
Bellia untuk keluar rumah. Selain untuk membuat
hatinya merasa nyaman ataupun melihat ke indahan taman, juga bisa mendapatkan
kesehatan dengan olahraga2 kecil.
Dari rumah, Bellia biasa pergi ke taman
tidak sendiri, melainkan mampir terlebih dahulu ke rumah Cindy, Sahabatnya,
yang hanya berjarak 30 meter dari rumah Bellia. Selanjutnya mereka akan ke
taman bersama-sama.
“wah, kamu selalu terlihat cantik Bel” puji
Cindy
Bellia Tersipu malu.
“ah kamu bisa aj Cin”
“ih beneran kok Bel. Bagi tips ny donk”
lanjut Cindy
Bellia Senyum
“nggk pake tips apa2 kok Cin. Cuma mandi 7
kembang aj tiap malam”
“beneran Bel?, kembang apa aja?”
“kembang-kembang
di taman, alangkah indahmu” Bellia menggoda Cindy dengan bernyanyi
“Canda Cin, udahlah.” Bellia mencoba untuk
memberhentikan Pembicaraan. Cindy hanya diam dan tiba2 langkahnya terhenti dan
matanya melihat kesatu arah. Bellia pun ikut menghentikan langkahnya dan
bingung melihat kenapa temannya tiba2 berhenti.
“aduh ganteng banget” kata Cindy
“ada apa Cin?” bellia semakin bingung
ketika melihat temannya berbicara sendiri dan masih memandang kearah yang sama.
“tuh tuh liat, cowo itu ganteng banget”
lanjut Cindy
“yey, dasar” Bellia pun mengalihkan
pandangan temannya dan langsung mengajaknya menuju kursi yang ad di sekitar
taman.
Cindy duduk di sebelah Bellia dan melirik
kesekitar taman
“cari apaan Cin?” Tanya Bellia
“cari cowo, siapa tau ad yang naksir” kata
Cindy. Bellia hanya tersenyum melihat tingkah laku temannya itu. saat mereka
berdua lagi asyik duduk dan ngobrol, tiba2 seseorang datang menghampiri mereka.
“hi, boleh gabung?” Tanya seseorang. Bellia
yang lagi asyik ngobrol langsung menoleh kearah suara itu. Dengan muka yang
bingung dia melihat orang itu yang ternyata dia adalah
“Rendy. Nama kamu siapa?” kata Rendy
“Cindy” kata Cindy sambil menjulurkan
tangannya. Bellia hanya diam seperti biasa.
“kalo kamu siapa namanya?” Tanya Rendy pada
Bellia. Sebelum Bellia menjawab Cindy langsung memotong Pembicaraan.
“dia Bellia, sahabatku” kata Cindy. Dan
Cindy mempersilahkan Rendy untuk Bergabung duduk Bersama Mereka. Pembicaraan
mulai terlontar dari masing2 pihak. Saling mengenal satu sama lain. Tetapi
Bellia tidak banyak bicara.
“eh, Rumahnya dimna?” Tanya Rendy
“di komplek depan, ada apa Ren?” kata Cindy
“nggk ada apa2 sih. Aq sering liat kalian
nongkrong disini tapi tidak kenal ataupun tau rumah kalian. Mangkanya aq
beraniin diri untuk berkenalan” Lanjut Rendy
“loh, emang rumah kamu dimna?” Tanya Cindy
“Rumahku di komplek sebelah, nggk jauh kok
dari sini” jawab Rendy.
Waktupun Berlalu dengan cepat. Tak terasa
matahari sudah menyinari aura panas yang menandakan hari telah siang. Tiba saat
untuk mereka pulang kerumah. Tetapi sebelum berpisah. Dari kejauhan Mereka
melihat Dirly dan Richo Sedang Mendapatkan masalah dengan motornya. Terlihat
Dirly yang sedang berdiri kebingunan dan Richo yang Sedang mengotak atik mesin
motornya. Mereka bertigapun menghampiri Dirly dan Richo.
“loh ad apa ini kak?” kata Cindy
Tanpa menoleh kearah Cindy Dirly berkata
“nggk tau nih, tiba2 motornya Oom Mogok”
“loh. Dirly kan?” kata Rendy.
Dirly yang mendengar suara seseorang yang
kelihatan kenal dengan dia akhirnya memutarkan badannya dan melihat siapa yang
sedang bicara. Dan ketika dia melihat bahwa Rendy yang bicara, dia hanya
bingung tidak tau apa2. Siapa ia? Serasa
familiar.
“ini aq Rendy. Masih kenal nggk? Yang waktu
itu Pernah kamu tolong benerin Mobilku di persimpangan komplek depan”
Dirly mengingat-ingat kejadian yang di
maksudkan oleh Rendy tetapi dia masih tidak ingat. Dirly Orangnya memang suka
Pelupa.
“yang mana ia?” Tanya dirly
“itu loh, waktu itu kamu sedang berjalan
kaki sambil membawa gitar. Lalu kamu nolongin memperbaiki mobilku yang mogok.
Terus kita pulang bareng” tegas Rendy
Dirly mengingat ingat lagi. Dan akhirnya
dia ingat kejadian yang di maksudkan oleh Rendy.
“sini aq bantuin Perbaiki Motornya. Aq
paham beberapa soal motor” kata Rendy. Lalu Rendy mulai memperbaiki motor
dibantu oleh Richo dan Cindy. Sedangkan Dirly dan Bellia hanya duduk melihat
mereka Bertiga memperbaiki Motor Richo.
“dari nongkrong” Tanya Dirly
“iya kak” jawab Bellia. Merekapun akhirnya
mengobrol sambil menunggu motor selesai di perbaiki.
“eh mereka dekat ia?” Tanya Rendy yang
melihat Dirly dan Bellia yang sedang duduk berdua.
“ia lah dekat..mereka kan pacaran” jawab
Cindy dengan nada ceplas Ceplos sehingga terdengar oleh Dirly dan Bellia.
“siapa yang pacaran Cin?” Tanya Bellia
“iya kamu lah sama dirly” jawab Cindy
“hmmmm” dirly berpura2 batuk sambil
memandang kearah Cindy.
“nggk lah qt pacaran. Kita Cuma temen.
Lagian Bellia juga dah kita anggap keluarga” tegas Dirly.
Bellia hanya diam. Dan yang lain
Melanjutkan Memperbaiki Motor. Setelah selesai. Mereka akhirnya langsung pulang
kerumah masing2
Sesampainya di Rumah. Bellia langsung
menuju ke kamar. Dia ingin tidur2an sembari Mengistirahatkan tubuhnya yang dari
tadi sudah Nampak kelelahan. Di sisi lain Dirly dan Richo sesampainya di Rumah
mereka menjalankan rutinitas sebagai musisi. Mereka berencana untuk menciptakan
sebuah lagu.
Hari demi hari di lalui seperti biasanya.
Tiba sampai di suatu minggu pagi yang sangat cerah. Dirlypun bangun sangat pagi
bersiap untuk jogging. Dirly memang orang yang selalu berolahraga. Bahkan di
tengah2 kesibukannnya. Dia tetap selalu mengisi waktunya untuk berolahraga.
Tapi kali ini dia tidak sendiri, Dia di temani oleh Richo, Radex, Melqi dan
yang lainnya. Bersama sama mereka akhirnya jogging yang di mulai dari rumah
dirly. Di tengah2 perjalanan mereka bertemu dengan Riyha yang sudah menunggu
mereka lewat.
“kok lama bnget sih bang” kata Riyha sambil
memasang wajah kesalnya
“lah, udah tepat waktu gini dibilang lama..
kamu aja kali yang kecepetan nunggunya” kata dirly
“ia jah, kamu yang kecepetan nunggu” lanjut
Radex
“Sendirian aja yha? Yuk Lari lagi” kata
dirly sambil mengajak semua untuk kembali jogging. mereka berlimapun mengikuti
dirly dari belakang sambil berlari2 kecil. Tiba saat mereka sampai di taman.
Melqi mengajak untuk beristirahat sejenak.
“udah lama ia kita nggk bareng2 kayag gini”
kata Melqi
“iya nih, lama pake banget” sambung Riyha
“eh kita ke Danau yuk. Kangen nih sama
pemandangannya” kata Radex
“Pemandangan yang mana Dai? Alamnya apa
Cewe2 yang berkunjung kesana” Kata Richo sambil menggoda Radex
“Cewenya lah” Radex Keceplosan bicara lalu
dia meralat perkataannya “ehh, maksudnya alamnya”
“tuh kan ketahuan, ayoo ngaku” kata Rihya.
Banyak pembicaraan yang mereka lontarkan. Memang mereka telah lama tidak
bersama di karenakan memiliki kesibukkan sendiri2. Seperti halnya Riyha yang
sedang sibuk dengan Sidang tugas Akhirnya. Atau melqi yang sibuk membantu orang
tuanya di rumah. Radex dan Richo yang lagi sibuk2nya dalam pekerjaan. Dan dirly
yang sibuk dengan Project Besarnya. waktu lagi lagi berlalu dengan cepat.
Matahari telah berganti posisi. Pagi telah lewat. Siangpun datang. Di tengah2
keasyikan mereka mengobrol. Hanya dirly yang tidak ikut berpartisipasi dan dia
Cuma melihat2 ke sekitar taman.
“ehem, dari pagi ada yang nggk ikut ngobrol
nih” sindir Riyha
“iya tuh. Tumben jadi Pendiem” sambung
Richo
“lagi lihat-lihat apa ayooooo” kata Radex
sambil membenturkan bahunya ke dirly.
Dirly hanya diam dan mengangkat kedua
bahunya Seperti memberikan kode seakan tidak terjadi apa2.
“lah malah diem” kata Riyha
“biasanya nih kalo dah kayag gini. Pasti ad
masalah” Kata Richo
Dirly masih diam
“ahh nggk asyik nih” kata Riyha
Semua menjadi bingung karena melihat
tingkah dirly yang tidak biasanya. Tetapi matahari semakin menyengatkan tubuh.
Mereka berlima pun bergegas meninggalkan taman untuk kembali ke Rumah dirly.
Sesampainya dirumah ada yang langsung istirahat atau langsung Nonton TV seperti
Radex dan Melqi. Mereka berdua memang hobi banget nonton TV. Apa lagi kalo dah
ketemu acara Sinetron pencintaan anak ABG. Hehe Sedangkan Dirly dan Richo masih
melanjutkan Lagu yang mereka buat.
“eh jadi nggk kita ke Danau?” Tanya Radex
“oh ia. Yuk dir kita ke danau, sekalian
mencari inspirasi untuk lagu kita ini” kata Richo
Mereka berlima akhirnya bergegas untuk
Refreshing ke danau. Disana mereka bersenang senang. Memang danau adalah tempat
yang paling menyenangkan bagi mereka. Disana banyak kenangan2 yang mereka
lalui, dari yang suka ataupun duka. Seperti biasa mereka tidak pernah
melewatkan pemandangan alamnya yang indah. Semua berbaring di atas kapal.
Tidur2an sambil melihat kearah langit yang sangat cerah. Wajah yang tadi
terlihat kelelahan sekrang sudah berubah menjadi wajah yang menyenangkan.
Sambil menatap langit mereka mulai ngobrol seperti biasanya.
“eh,
kalian ingat nggk waktu dulu kita pernah membuat harapan di sini tentang lagu
pertama kita” kata Dirly
“aku
ingat bang. Saat itu aku berharap lagu kita di dengarkan oleh Bellia” kata
riyha
“kalau
aq dulu Cuma berharap lagu kita banyak yang suka” sambung Radex
“kalau aq dulu berharap kita sukses dan jadi
artis” kata Richo.
Dirly melihat keempat temannya itu mengingat
harapan2 mereka di waktu dulu membuatnya merasa senang
“nggk terasa ia, waktu berlalu dengan
sangat cepat” lanjut Richo
“kalian sadar nggk, kalau semua harapan2
kita saat itu telah di kabulkan” kata Melqi
“ia aq sadar dengan melihat keadaan kita
yang sekarang” kata Radex
“ahhh nggk lah semuanya, harapan kalian
mana ada yang di kabulkan. Cuma harapan aq doank yang di kabulkan” kata dirly
“emng harapan qmu waktu itu apaan dir?”
Tanya Radex
“Semoga harapan harapan dari teman2ku disini
tercapai” kata Dirly sambil menggoda keempat teman2nya
“oh ia.hehe”
Dan lagi mereka bersenang di atas kapal
dengan di iringi pemandangan yang sangat indah.
“aq sama Oom lagi buat sebuah lagu tentang
kita berlima” kata dirly
“wah pasti jadinya bagus tuh” kata Riyha
“harus donk” kata Richo
“judul lagunya apaan dir?” Tanya Radex
“Belum tau Dai. Lagunya juga belum
sepenuhnya jadi” kata Dirly
“udah di tunggu aja lagunya. Pasti keren
kok” kata Richo
“biasanya sih melki nih yang suka ad ide
cemerlang untuk judul lagu” kata Riyha sambil menghadapkan pandangannya kearah
melqi. Tetapi karena kelelahan dari pagi. Melqi pun tertidur di tengah2 mereka.
Dan yang lain pun tertawa melihat tingkah melqi.
Sekali lagi sore itu di danau, mereka
Membuat sebuah kenangan bahagia yang tak akan mereka lupakan.
*******
Next chapter 8 ny ;)
buat yang pengen baca dari chapter 1.. silahkan klik DISINI
Terima kasih
salam Star Vosier
Comments
Post a Comment
BERI SARAN KEPADA KAMI SUPAYA KAMI BISA MENJADI BAND YANG LEBIH BAIK.