Miracle of Love chapter 1
CHAPTER 1
M
|
alam ini saat q lagi sendiri di balik pintu Ruang tunggu,
hati masih tak menyangka bisa berada disini, selintas aq mendengar suara
seperti seseorang yang memanggil “dir, dir, dir” dan suara itu pun semakin lama
semakin mendekat. “hei Dirly, apa kamu mau mengacaukan hari istimewa kita”
suara itu menjadi jelas ketika kulihat ternyata itu adalah temanku. Sambil
tersenyum lalu aq menjawab “oke, kita tidak boleh mengecewakan orang2 yang
telah menunggu kita di luar”. Dan kita pun bergegas pergi dari
ruangan
itu.melihat cahaya yang menyinari kita semua, hati pun ikut berdebar debar. Dug..dug..dug Terdengar suara jantungku. Eiiitttts ceritanya
terlalu jauh nih,, kita putar dulu dari awal kenapa bisa sampai disini.
Pagi ini cuaca sedikit tidak mendukung dari
hari biasanya, matahari yang biasanya selalu menyinari keindahannya sekarang
hanya di tutupi oleh awan gelap. hari yang begitu istimewa di mata orang orang
yang pertama kali meminjakkan kakinya di bangku Sekolah menengah atas, orang
yang akan memulai masa2 remaja mereka dengan penuh Cinta dan Persahabatan,, ahh
tidak bisa dilupakan saat saat seperti itu, tapi tidak ada yang special bagiku di
hari ini, iya soalnya aq udah tamat sekolah Hehe.. Begitu banyak kenangan yang
kebnyakan orang tidak bisa melupakannya. Tapi yang aq ingat saat pertama kali
masuk sekolah hanya perkenalan murid murid baru. Ehh bicara tentang
perkenalan,, kenalin dulu ini teman2ku. tapi sebelumnya kenalin dulu nih.
Nama q Dirly orang yang paling bnyak
berjasa di antara kita semua, orang yang memiliki sifat dari semua teman2 q
disini, orang yang paling ganteng, tapi seganteng2 ny diriku,, Cuma sayanganya ampe
sekarang belum dapat-dapat pendamping hidup,, mungkin ini yang menjadi
kekuranganku saat ini, tapi, aq percaya,, hidup Sendiri tidak akan membuat
dirimu mati, simple is my life. Lagian
masih ada teman2ku disini. Oke kita kenalkan temanku
Pertama orang yang paling Tua dari kita semua, namanya Richo
sebenarnya sih nama aslinya trisno diko, Cuma nggk tau kenapa di panggil Richo,
tetapi karena dia paling tua sehingga kita sering memanggilnya dengan sebutan
“OM”, terdengar lebih sopan dari seseorang yang muda sepertiku. Hahaha.. Richo
itu orangnya Galak, mengerikan, sehingga membuat cewe cewe melihatnya jadi
takut untuk dekat. Mungkin ini penyebab
kenapa setiap kali kita nongkrong tidak pernah ada cewe yang mau mendekat. Eits Tapi, segalak galaknya temanku yang satu
ini,, sebenarnya dia itu orangnya Humoris, Romantis, Dewasa, cewe cewe yang
takut ketika melihatnya dari kejauhan, setelah mengenal dengan dirinya,, udah
deh, klepek2 ntar sama dia, hehe
oke kita lanjut dengan temanku yang kedua namanya Melqi
temanku yang satu ini pendiem, pekerja keras, setiap kali ditanya soal apa aja
selalu diem, ngikut terus, pada akhirnya dia bĂȘte sendiri karena apa yang di
ikuti tidak sesuai dengan apa yang dia inginkan. kadang dia juga bisa jadi
humoris kalo dah di pancing buat bicara atau becanda, tapi dari kekurangan itu,
dia menjadi kunci dari kita semua, dia di takdirkan memiliki pemikiran yang Melebihi
dari kita semua, sehingga dia bisa berbuat apa saja. Uupss, kalo soal cewe aq
kurang tau deh sama nih temen, soalnya belum pernah lihat cewe nya sih, hahaha
temenku yang selanjutnya adalah Riyha temen yang paling
cantik dari kita semua,, ia wajarlah kan cewe sendiri. Riyha itu orangnya
kebalikan dari sih Melqi, dia itu bawel, cerewet, apa2 selalu dibikin rame,
kadang lagi seriuspun dia masih aja cerewet ingin becanda, jangan ampe deh
ngajakin becanda sama nih cewe, Aq aja kadang sampai tutup telinga ngedengar
dia bicara,, sekalinya bicara kagak bisa di stop nih.. huaaaaaaaaaa STOP. Tapi secerewetnya temenku yang satu ini, dia tetep
orang yang paling perduli dengan kita.
oke temenku yang terakhir, teman yang hampir sama bawelnya
kayag Riyha, tapi karena dia cowo, jadi nggk Terlalu sebawel Riyha, hehe
namanya Radex atau bisa juga di panggil Rudai. Kenapa aq bilang temenku
yang satu ini bawel, ini dia sebabnya.
“hei dir, besok kita kemana” Tanya Radex, Dirly hanya diam
mendengar Pertanyaan itu.
“udahlah dai, ikut aja besok” Jawab Richo
“eh dir lagi ngapain lu” Radex bertanya lagi,
“main game” Dirly pun menjawab pertanyaan dari Radex dan
terus bermain.
“game apa dir” dan lagi Radex bertanya.
“aaa kagak selesai2 nih kalo begini trus. Dai, jangan
bertanya kalo dah tau jawabannya” Melqi pun mengeluarkan suaranya.
“ya, kan Cuma nanya aj mel” kata Radex.
“hahaha, udah dai, lebih baik kamu Tanya sama Riyha tuh” Richo
mencoba untuk menghentikan pertanyaan Rudai.
Dan akhirnya Radex pun ngobrol sama Riyha. Iya begitulah
sifat Radex, orang yang memiliki sejuta pertanyaan. Baik itu dari pertanyaan
yang penting ataupun pertanyaan2 sepele kayag tadi. Tapi dengan begitu dia
membuat kita banyak tau kekurangan dan kelebihan dari masing2.
“hei dir besok kita kemana" Richo bertanya karena Dirly
belum menjawab pertanyaan dari Radex.
“nggk tau nih om, Aq belum ada rencana buat besok” Dirly
menjawab dan masih bermain.
“gimana kalau kita ke Danau aj” Riyha mencoba memberi
saran.
“ehh,, kalian bosen nggk sih dengan kita yang begini trus” Dirly
bertanya kepada semua.
“iya nih” bareng2 mereka menjawab.
“nah kan, pada bosen semua” Dirly menegaskan perkataannya.
“gimna kalau kita membuat sesuatu yang menjadikan kita nggk
bosen dan bisa membuat masa depan kita lebih sukses” Richo memberikan saran.
“contohnya” Tanya Radex
“Team Bola Volley, gimna kalau kita bikin team bola
volley?” Melqi ikut memberi saran
“trus gimna dengan Riyha, masa kita bikin team bola volley
campuran” Dirly membatah saran Melqi. “kita bikin yang bisa untuk kita berlima,
dalam arti belima ada 1 cewe di antara kita” Dirly mencoba membuat semua
berpikir. lalu sejenak suasana menjadi sunyi, semua diam memikirkan apa yang
harus dilakukan. Riyha sibuk dengan Handphone ny dan Melqi mengambil gitar
bermain sambil memikirkan hal apa yang bisa di pikirkan. Dengan suasana yang
sunyi hanya suara gitar yang terdengar pelan. Lalu Riyha bernyanyi pelan tetapi
Richo mendengar dan mulai bernyanyi juga. Mendengar Richo dan Riyha bernyanyi Melqi
pun mengeraskan Suara Permainan Gitarnya dan suasanapun menjadi rame lagi.
Semua bernyanyi kecuali Dirly.
“aq tau apa yang harus kita buat” Dirly tiba2 seperti
mendapatkan ide. Semua tertuju kepadanya, dan serentak suasana kembali sunyi.
“ahhh lu dir,, kita lagi senang senang juga, malah lu bahas
lagi” Sambil kecewa Radex bicara.
“nah kan,, kalian senang nggk kalau nyanyi kayag tadi?” Tanya
Dirly
“senanglah” dengan nada rendah Riyha menjawab.
“Gimana kalau kita buat Band aja,,?” Dirly bersemangat
sambil memberi saran
“Ide bagus tuh” dengan suara yang terdengar semngat dari Richo
“nah iy bagus tuh” Riyha dan Radex menyakinkan
“Kalau Lu mel gimna?.. Ikut aja kan?” Richo bertanya untuk
menyakinkan Melqi.
Melqi hanya Mengangguk dan diam sambil melanjutkan Memainkan
gitar yang sedang di tangannya. Kesenangan Terlintas di Setiap Muka kita. Dan
lagi Radex bertanya “Tapi emng pada bisa bermain Alat music?” semua menjadi
diam kembali.
“Bisa donk” Jawab Melqi.
“ahh kan Cuma lu yang bisa main gitar mel. Trus aq jadi ap
donk?” dengan Nada yang sedikit Kecewa Riyha ikut Berbicara.
“sebenarnya sih aq dulu pernah ikut band” Dirly mulai
berbicara lagi.
“dulu aq pernah di ajarin bermain gitar, bass, bahkan dulu aq
Pemain Drum. Jadi nggk salah kalo kita coba”
“iya benar tuh, kita akan mengawali semuanya dari nol
hingga kita bosen, kalau perlu hingga kita sukses seperti apa yang telah Richo
bilang” Radex memberi Semngat kepada Semua
“iy tuh, kita bisa belajar dari Dirly dan Melqi” kata Richo
“tumben Omongan lu dewasa gitu Dai” kata Dirly dengan nada
sedikit becanda.
“iya donk, Rudai gitu” dengan gaya yang PeDe Rudai Membalas
perkataan Dirly
Dan semua Tertawa melihat tingkah Rudai dan Dirly tadi. ahh
waktu tak terasa sudah malam, dan di malam itu banyak sekali rasa yang telah
terjadi, Syukurlah malam ini berakhir dengan bahagia.
Keesokan harinya, cuaca begitu cerah. Orang orang seperti
biasa memulai aktifitas mereka, Hingga pada kita berlima berkumpul kembali.
“Hei dir, mana yang lain” Tanya Richo Sambil memasuki rumah
Dirly.
“nggk tau om, belum ada yang pada datang” jawab Dirly
Richo pun masuk ke kamar Dirly Mencari sesuatu. “Cari apa
om?” Dirly bingung melihat temannya tiba2 masuk kekamarnya seperti mencari
sesuatu.
“cari buku sama Pena. Emang lu nggk ada nyimpen buku sama
pena ap dir? Dah berapa tahun lu kagak megang buku sama pena?” Richo bertanya
dengan nada serius
“ahh buat apa pena om,? Kalau mau Nulis apa2 di laptop aj.”
Kata Dirly
“ini tentang band kita, kita kan perlu nama. Lagian aq mau
coba coba buat lagu” masih dengan nada serius
“wah,, band aj bel……” belum selesai Dirly bicara. Bel Rumah
berbunyi
“bel apaan dir. Iya itu ad suara bel. Kesana gih buka
pintu. Siapa tau Radex atau yg lainnya” Richo langsung memotong Pembicaraan Dirly.
Dirly pun tersenyum sinis lalu menuju kea rah pintu melihat siapa yang
membunyikan bel. Siapa sih bertamu sore
sore gini. Kalau pun Radex atau yg lain pasti langsung masuk nggk pake bel. Dirly
bicara dalam hati sambil merasa kesal. Iya Dirly memang tidak mempunyai banyak
teman. Jadi kalau ada yang membunyikan bel biasanya dia tidak memperdulikannya.
Teng tong teng tong. Bel kembali berbunyi
sebelum Dirly mencapai pintu.
“ia sebentar” teriak Dirly. Siapa sih. Dirly bingung lalu membuka pintu
“Doooooooorrrrrr” seseorang mengagetkan dari luar
Dirly langsung kaget. Sambil emosi langsung menutup pintu
kembali dengan keras
“hei dir, buka pintunya. Tadi Cuma becanda aj”
“buka aj sendiri. Lagi males nih. Lagian tumben tumbennya
pake bel segala. Bikin orang jantungan aj”
Sambil teriak Dirly bicara dan pergi dari pintu menuju
ruang tamu. Richo yang lagi Mencoba menulis lagu melihat muka kesal Dirly lalu
bertanya. “ knpa lu dir? Siapa tadi?”. “tau lah sih cerewet, pake ngagetin
segala. Bikin bĂȘte aj” Dirly menjawab sambil tidak memperdulikan disekitarnya.
“Riyha.? Hahahaha sabar dir. Tapi tumben2 dia pake bel.
Biasanya langsung masuk aj” Richo Tertawa melihat Dirly kesal
“nggk tau dah, aq pengen ke dapur dulu cari makan” sambil
merasa kesal Dirly pun menuju ke dapur
“yuk masuk” Ternyata Riyha datang bersama temannya. Dan
temannya mangangguk lalu mengikuti Riyha dari belakang.
“loh, mana Dirly tadi om? Riyha bertanya kepada Richo dan
bingung kok Dirly tiba2 nggk ada
“cari makan di dapur” Richo Bicara tanpa ngelihat ke arah Riyha.
“ouh gitu. ia udah aq ke dapur dulu kalo gitu. Titip temen
ia om” Riyha bergegas meninggalkan Ruang tamu dan langsung menuju ke dapur.
Temen? Ehhh Riyha bawa
temen? Dalam hati Richo Bicara, tapi matanya
masih melihat ke arah buku yang dia tulis.
“lagi buat apa kak.?” Suara merdu terdengar di telinga Richo
yang membuat dia langsung melihat kearah sumber suara.
“la..gi bu..at la..gu” dengan suara yang terpatah patah Richo
menjawab
“ehh temennya Riyha ia? Kenalin. Richo!” Richo mencoba
mengajak berkenalan
“Bellia” berkata sambil bersalaman dengan Richo lalu
tersenyum.
Di dapur. Dirly sedang mencari cari sesuatu yang bisa di
makan. Lalu tiba2 Riyha mengagetkannya lagi dengan menepuk pundaknya Dirly.
“bang, marah ia soal tadi,, maaf deh” Riyha mencoba untuk
meminta maaf kepada Dirly atas kesalahan yang dia buat tadi.
“nggk lah, lagian tumben minta maaf. Kagak biasa2nya” tanpa
melihat ke arah Riyha Dirly lanjut berbicara, “knpa lu beda bnget hari nih yha.
Tadi bunyiin bel, sekarang minta maaf. aneh”
“aq bawa temen bang, kan nggk enak kalo langsung masuk
masuk aj. Mangkanya bunyiin bel, trus emng salah sih tadi aq kagetin abang. Iy aq
tau mungkin abang lagi kesel. Soalnya kan abang nggk mungkin semarah ini kalo
nggk lagi kesel. Mangkanya aq minta maaf bang. Trus ta……..” dengan nada yang
cepat Riyha bicara tapi sebelum selesai bicara Dirly memotong pembicaraan Riyha.
“ udah bawel, kepanjangan” Dirly menghentikan Riyha sambil
menutup telinganya
“hehehehehe……….” Riyha tertawa.
“ emng sama siapa tadi?” ternyata Dirly penasaran Riyha
datang bersama siapa.
“mau tau aj ap mau tau banget? Lihat sendiri lah siapa
orangnya” sambil mencibilkan lidahnya Riyha pergi meninggalkan Dirly menuju ke
temannya.
Dasar nona cerewet. Hati Dirly mencaci
maki dan mengikuti Riyha dari belakang
Setibanya Dirly di ruang tamu ternyata sudah ada Radex dan Melqi
yang sedang sibuk nonton TV. Dan begitu juga dengan Richo yang masih sibuk
nulis2 lagu. Dan juga Bellia yang sedang bermain gitar sendirian di sudut
ruangan sambil melihat ke arah Taman.
Apa.. sialan Riyha.
ternyata dia bawa Bellia, ahh malu deh tadi dah banting pintu saat Riyha
ngagetin. Kalo tau Bellia yang bersama dia. Huhhhh. Dirly bicara dalam hati lagi, Bellia adalah orang yg di
sukai Dirly. Mangkanya Dirly merasa aneh kalo di hadapan Bellia. Maklumlah
Perasaan orang yg sedang jatuh cinta. Hehe
“ehem ehem” Riyha menyindir Dirly dengan suara sedikit
pelan tetapi terdengar dengan semua orang di ruangan itu “ada yang bengong nih,
lagi mikirin apa ia.. aduh aduh Bidadariku ad di depan mataku ternyata.. Be………”
Riyha kembali Menggoda Dirly, tapi sebelum Riyha selesai bicara lagi lagi Dirly
memotong pembicaraannya
“ahhh.. apaan sih yha” muka Dirly memerah lalu lekas duduk
diantara Radex dan Melqi yang sedang menonton TV.
Dan semua pun Tertawa melihat tingkah aneh Dirly itu.
Waktupun berlalu dengan cepat. Acara TV yg di tonton mereka bertiga pun
selesai. Dirly melihat jam dinding, ternyata waktu sudah menujukkan Pukul 7
malam. Dan di liat Bellia masih ad sedang membicarakan sesuatu dengan Riyha dan
Richo.
“Kalian.. hei kalian bertiga. Sini dulu” Richo memanggil
kita bertiga yg masih stay di depan TV.
“apaan, ntar dulu deh masih nanggung nih filmnya” Dirly,Radex
dan Melqi barengan menjawab
“kak sini dulu, ad yg mau di bicarakan sama kak Richo nih”
Suara Lembut Bellia mencoba mambantu Richo untuk memanggil kita bertiga
“ad apaan sih” Dirly langsung bergegas menuju Richo tapi
pura2 cuek karena malu.
“ yeeyy, giliran di panggil Bellia cepet amat datangnya”
dengan suara yang sedikit menyindir Riyha Bicara. Muka Bellia pun memerah
mendengarnya dan mencubit Riyha. Sebenanya Bellia juga menyukai Dirly,, namun Dirly
belum pernah ungkapkan perasaannya secara langsung kepadanya.
“apaan sih yha,, y udah deh nonton lagi kalo gitu” Dirly
dengan muka malu lalu Pura2 pergi ke arah TV lagi
“Jangaaaan.. ehh” Bellia keceplosan bicara. Membuat Riyha
ngikik ketawa keras.
“udah sini dulu, ini soal band kita, kita belum memberikan
nama pada band kita. Lagian kita juga belum menentukan masing2 dari kita megang
alat ap” Tegas Richo. Lalu Radex,Melqi dan Dirly pun bergegas menuju ke arah Richo
karena melihat muka Richo yang sangat serius.
“udah sekarang saatnya serius” dan kali ini Dirly benar2
serius
Lalu mereka berenam pun diskusi panjang lebar dengan waktu
yang lama.dan akhirnya diputuskan lah saat itu Dirly bermain drum karena dia
sudah ada keahlian disana, Melqi di Lead gitar, Radex di Bass . Richo di Rytem
gitar+vocal lalu Riyha di Lead Vocal.. dan merekapun memberikan nama pada Band
nya yaitu “VOSIER” yang bermagna kan kekal, Seperti setiap orang disini
yang menginginkan persahataban ini akan tetap kekal. tidak terasa waktu telah
menunjukkan jam 10 malam, Lalu Dirly ingat dengan Bellia.
“hmm. Bel sekarang udah jam 10 malam, emng nggk dicariin
sama mama ntar?” dengan nada yang begitu lelah Dirly memberanikan bertanya
kepada Bellia.
“Tenang aj bang. Orang tua Bellia lagi keluar kota. Trus
untuk beberapa hari ini dia tidur di tempat aq bang” Riyha mencoba menjelaskan
kepada Dirly.
“ouh gitu. Ia udah. Trus lu sendiri nggk pulang jam segini
masih disini. Bukan maksud mau ngusir nih” Dirly bicara dengan hati hati supaya
Riyha dan Bellia tidak merasa di Usir.
“ia udah bang. Kami pulang dulu deh. Lagian dah selesai kan
bicaranya” Riyha dan Bellia langsung bergegas pergi pulang. Tapi cuaca di luar
ternyata sedang hujan. Sehingga membuat Riyha dan Bellia Kembali lagi ke dalam
rumah.
“loh knpa?” Dirly bertanya
“hujan bang di luar, aduh gimna ini” Riyha bingung sambil
garuk2 kepala
“hahaha,, ia udah aq antar aj pake mobil. Om,dai, mel
sekalian mau di antarin pulang nggk?” sekali lagi Dirly bertanya pada semua
“ahhh nggk deh,, capek banget, tidur disini aj” Radex
dengan mata yang udah sangat lelah langsung pergi ke kamar buat tidur
“aq juga deh” Melqi langsung mengikuti Radex ke kamar buat
tidur
“y udah deh, om tolong masukkin motor mereka ke garasi, aq
anterin mereka berdua dulu” Dirly pun bergegas mengambil mobil dan mengantarkan
Riyha dan Bellia pulang.
Tidak ad suara apapun saat Dirly mengantar mereka berdua
pulang,, mereka semua terlihat kelelahan.
“dah nyampe nih, aq langsung pulang juga ia” Dirly
menegaskan kepada mereka berdua. Riyha hanya melambaikan tangannya lalu
bergegas ke pintu rumahnya.
“makasih ia kak, hati hati dijalan” Bellia Tersenyum kepada
Dirly lalu pergi menuju rumah Riyha.
Lalu Dirly bergegas pulang kerumah dan setibanya di rumah
dia langsung pergi ke kamar untuk tidur, tapi ternyata ranjang nya telah ad Radex
dan Melqi, akhirnya dia menuju ke dapur untuk mencari makan, dan disana
ternyata ad Richo yang sedang makan.
“hei dir, tuh aq buatin Mie. Makan sebelum dingin tuh”
“kebetulan sekali, thanks om” Dirly dan Richo pun makan
bersama dan setelah itu mereka berdua membentang kasur di depan TV dan tidur
disana. Aahhh malam yang begitu melelahkan.
********
Next Chapter
********
Next Chapter
Comments
Post a Comment
BERI SARAN KEPADA KAMI SUPAYA KAMI BISA MENJADI BAND YANG LEBIH BAIK.